Susu sapi mengandung protein yang disebut kasein, yang sulit dicerna oleh sebagian orang. Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan mencerna protein kasein dan mengalami reaksi alergi atau intoleransi laktosa setelah mengonsumsi susu sapi. Selain itu, susu sapi juga mengandung laktosa yang tidak dapat dicerna oleh orang yang intoleran terhadap laktosa.

Kasein adalah protein kompleks yang ditemukan dalam susu sapi. Meskipun sebagian orang dapat mencernanya dengan baik, beberapa orang mungkin mengalami kesulitan mencerna kasein karena kurangnya enzim yang diperlukan untuk memecah protein ini. Selain itu, beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi terhadap kasein, yang menyebabkan tubuh mereka merespons protein tersebut sebagai benda asing dan memicu reaksi alergi. Ini adalah alasan mengapa beberapa orang mengalami kesulitan mencerna kasein dan mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi susu sapi atau produk susu lainnya.

Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya. Untuk mencerna laktosa, tubuh manusia memerlukan enzim yang disebut laktase. Laktase bertanggung jawab untuk memecah laktosa menjadi dua gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa, yang kemudian bisa diserap oleh usus ke dalam aliran darah.

Beberapa orang mengalami intoleransi laktosa karena tubuh mereka tidak memproduksi cukup laktase, sehingga mereka tidak dapat mencerna laktosa dengan baik. Hal ini menyebabkan laktosa tidak dicerna sepenuhnya dan dapat menyebabkan gejala seperti kembung, diare, dan perut kembung setelah mengonsumsi produk susu. Intoleransi laktosa umum terjadi di antara orang-orang dewasa, terutama di antara orang-orang keturunan Asia, Afrika, atau Amerika Latin.

Susu manusia secara alami dirancang untuk bayi manusia, sehingga biasanya paling mudah dicerna oleh tubuh manusia. Namun, bagi orang dewasa, susu yang umumnya lebih mudah dicerna adalah susu yang telah melalui proses pengolahan tertentu, seperti susu yang telah difermentasi seperti yogurt dan kefir, atau susu yang rendah laktosa. Selain itu, beberapa orang juga menemukan bahwa susu dari sumber non-sapi, seperti susu kambing atau domba, lebih mudah dicerna oleh tubuh mereka. Namun, respons terhadap susu dapat bervariasi dari individu ke individu, jadi penting untuk mencari tahu bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap berbagai jenis susu.